KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan tuntunan-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menylesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu
tugas untuk mendapat nilai yang baik di matakuliah Biologi Umum. Selesainya
makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada
penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah
ini . Dan terkhususnya kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan
kemudahan.
Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang sistem koordinasi. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Tondano,25 September 2012
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………… ii
Bab I.
Pendahuluan …………………………………………………
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………
1.2 Rumusan
Masalah …………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………
Bab II.
Pembahasan
2.1 Pengertian Sistem Koordinasi …………………………………………
2.2 Klasifikasi Sistem Koordinasi …………………………………………
A. Sistem Saraf …………………………………………
B. Sistem Indera …………………………………………
C. Sistem Hormon …………………………………………
Bab III.
Penutup
3.1 Kesimpulan …………………………………………
3.2 Saran …………………………………………
Daftar
Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayangkan dirimu berjalan di lorong gelap. Semua
indramu bersiaga. Matamu terpicing mencoba mencari secercah cahaya. Telingamu
berusaha mendengar sehalus apapun suara. Hidungmu mengendus sesamar apapun bau.
Tanganmu berusaha meraba dinding disebelahmu. Kemudian kau menabrak sesuatu.
Dirimu refleks melompat sambil mungkin sedikit menjerit. Kau merasakan aliran
adrenalin dalam dirimu. Denyut jantungmu meningkat, hingga akhirnya kau
memutusan untuk lari. Hal ini adalah sedikit fungsi yang dilakukan oleh sistem
koordinsi.yang mencakup sistem saraf, sistem hormon dan sistem indra
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur
kegiatan tubuh yang terdiri dari saraf, endokrin (hormon), dan pengindraan. Sistem
saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang
merangsangnya. Pengaturan sistem dilakukan oleh benang – benang saraf. Sistem
hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah
laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat, tetapi teratur dan berurutan dalam
jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah.
Alat indera merupakan reseptor rangsang dari luar.
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan sistem koordinasi?
·
Klasifikasi dari sistem koordinasi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
a)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum
b)
Agar mahasiswa mengetahui fungsi-fungsi dari sistem
koordinasi
c)
Agar mahasiswa mengetahui mekanisme dalam sistem
koodinasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian System Koordinasi
Sistem
koordinasi merupakan
suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara
serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan.
2.2 Klasifikasi
Dalam Sistem Koordinasi
Klasifikasi
dalam sistem koordinasi yaitu:
·
Sistem
Saraf
·
Sistem
Indera
·
Sistem
hormon
A.
Sistem
Saraf
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel
– sel saraf yang memiliki bentuk bervariasi.Sel saraf ini disebut
neuron. Sistem ini melakukan kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan di
seluruh tubuh agar mencapai kondisi Homeostatis ( seimbang- balancing).
Fungsi sistem saraf
·
Memelihara
fungsi tubuh.
·
Mengatur
kegiatan di dalam tubuh.
·
Menerima
rangsangan eksternal dan internal.
·
Mengolah
rangsangan yang diterima.
·
Merespon
rangsangan yang diterima.
Dalam menerima, mengolah, dan merespon
rangsangan diperlukan 3 komponen :
·
Reseptor
·
Sistem
Saraf
·
Efektor
Berdasarkan fungsinya, sistem saraf dibagi menjadi 2 :
1.
Somatik : berperan untuk mengatur
koordinasi struktur otot, tulang dan kulit
2.
Otonom : berperan untuk mengatur koorinasi
otot polos, jantung dan kelenjar tubuh.
Sel saraf terdiri atas 3 macam sel
yang memiliki struktur dan fungsi berbeda :
1. Neuron
2. Neuroglia
3. Akson
Struktur Neuron :
1. Badan Sel :
2. Dendrit
3. Akson
4. Sinapsis :
Berdasarkan fungsinya neuron dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1.
Neuron
sensorik
2.
Neuron
motorik
3.
Neuron
konektor
1. Neuron Sensorik :
- Badan sel bergerombol membentuk ganglia
- Akson pendek
- Dendrit panjang
- Berhubungan dengan alat indera, sehingga disebut neuron indera (reseptor).
- Berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak atau sumsum tulang belakang
2. Neuron Motorik :
- Dendrit pendek
- Akson panjang
- Dendrit berhubungan dengan neuron lain, akson berhubungan dengan efektor.
- Berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor.
- Disebut sebagai neuron penggerak.
3. Neuron Konektor (interneuron) :
- Merupakan neuron multipolar.
- Dendrit banyak dan pendek.
- Akson dapat berbentuk panjang atau pendek.
- Ujung dendrit dan akson yang berhubungan membentuk sinapsis.
- Banyak ditemui di sumsum tulang belakang dan otak .
- Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
- Konektor di tubuh terdapat di sumsum tulang belakang dan otak
Impuls
Saraf
- Permukaan luar neuron bermuatan positif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan negatif.
- Hal ini menimbulkan terjadinya perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam neuron yang disebut polarisasi.
- Bila neuron mengalami rangsangan,akan terjadi penurunan beda potensial atau perubahan muatan, di mana bagian luar akan bermuatan negatif,
- Sedangkan bagian dalamnya akan bermuatan positif.
- Hal ini disebut dengan depolarisasi.
- Peristiwa perubahan dari keadaan polarisasi ke keadaan depolarisasi disebut dengan potensialaksisaraf atau impulssaraf.
- Semua impuls saraf bentuknya sama.
- Yang membuat respon terhadap impuls berbeda adalah reseptor dan efektor yang menerima dan menanggapi respon.
Sistem
Gerak
Gerakan pada tubuh dapat dibedakan
menjadi 2 bentuk gerakan, yaitu :
a. Gerak Sadar
a. Gerak Sadar
b.
Gerak Refleks
a. Gerak Sadar.
·
Gerak
ini merupakan gerak yang dilakukan dengan sadar.
·
Gerakan
ini dapat terjadi melalui serangkaian impuls panjang dan diolah oleh pusat
saraf.
·
Contoh
gerak sadar adalah berlari dan makan.
·
Konsep
gerak impuls panjang adalah sebagai berikut :
b.
Gerak
Refleks.
·
Gerak
ini merupakan gerak yang dilakukan secara tidak sadar dan kecepatannya lebih
cepat dari gerak sadar.
·
Gerakan
ini terjadi melalui rangkaian impuls pendek tanpa diolah ke pusat saraf.
·
Contoh
gerak refleks misalkan saat terkejut dan saat menyentuh benda yang terlalu
panas.
·
Konsep
gerak impuls pendek adalah sebagai berikut :
Reseptor
|
neuron sesensorik
|
sumsum tulang belakang
|
neuron
motor
|
efektor
|
Sistem
Saraf Manusia
Sistem
saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat ( sentral ) dan sistem saraf tepi
( periferi ).
a. Sistem Saraf Pusat
b.
Sistem Saraf Tepi
a. Sistem
Saraf Pusat
Saraf
pusat merupakan pengendali seluruh kegiatan tubuh. Saraf pusat terdiri atas :
1.
Otak berfungsi
sebagai pusat koordinasi dalam tubuh.
2.
Sumsum
tulang belakang berfungsi menghubungkan
impuls dari dan ke otak, serta memberi alternatif jalan terpendek pada gerak
refleks.
Otak dibagi menjadi 5 bagian besar :
·
Otak
besar (cerebrum) berfungsi sebagai pusat saraf utama, karena
mengatur sebagian besar kegiatan tubuh.
·
Otak
tengah (mesenchepalon) berfungsi penghubung antara serebrum dan
medula oblongata.
·
Otak
kecil (cerebellum) berfungsi mengatur gerakan otot dan
keseimbangan tubuh, serta menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan
kanan tubuh
·
Sumsum
lanjutan (Medula oblongata) berfungsi menghantar impuls dari medula
spinalis menuju ke otak, mengontrol kerja jantung, mengatur gerak refleks, dan
memengaruhi reflek fisiologi (detak jantung, kecepatan bernafas (
Vasokonstriksi Pusat pernafasan , Mengontrol kegiatan refleks)
·
Jembatan
Varol berfungsi menghubungkan antara sisi kanan dan sisi kiri otak kecil.
Sumsum
Tulang Belakang (medula spinalis)
·
Merupakan
lanjutan dari medula oblongata sampai dengan ruas kedua tulang pinggang.
·
Terdapat
sumsum punggung dan cairan cerebrospinal.
·
Bagian luarnya tersusun dari bahan
putih yang disebut substansi alba,
sedangkan bagian dalam tersusun dari bahan abu-abu disebut substansi grissea.
b.
Sistem
Saraf Tepi
Merupakan lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls dari dan menuju ke sistem saraf pusat. Sistem saraf
tepi atau saraf perifer mempunyai 2 subdivisi fungsional utama yaitu sistem
somatik dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang
mengatur fungsi-fungsi seperti kontraksi otot untuk memindahkan suatu benda,sedangkan
sistem otonom tidak dipengaruhi oleh kesadaran dalam mengatur kebutuhan tubuh
sehari-hari. Sistem saraf otonom terutama terdiri atas saraf motorik
visera (eferen) yang menginversi otot polos organ visera,otot jantung,pembuluh
darah dan kelenjar eksokrin . Sistem saraf tepi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Sistem
saraf aferen
: sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem
saraf pusat.
2.
Sistem
saraf eferen :
sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat menuju ke
efektor.
Sistem saraf tepi pada manusia terdiri atas
·
12
pasang saraf serabut otak ( saraf kranial ) yang terdiri dari 3 pasang saraf
sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 pasang saraf gabungan.
·
31
pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ) yang terdiri dari 8 pasang
saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf
pinggul dan 1 pasang saraf ekor.
Berdasarkan fungsinya, saraf tepi
dikelompokkan menjadi 2 :
1.
Saraf
somatik. Saraf
ini mengatur gerakan yang disadari.
2.
Saraf
autonom. Saraf
ini mengatur gerakan yang tidak disadari.
Berdasarkan fungsinya, saraf autonom
ini dibagi menjadi 2 :
Saraf Simpatik
·
Ganglion
terletak di sepanjang tulang punggung, menempel pada sumsum tulang belakang.
·
Serabut
praganglion pendek
·
Serabut
pascaganglion panjang
·
Saraf
simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis,memiliki
neurotransmiter norefinefrin atau Adrenalin shg disebut juga saraf
adrenergik,fungsinya mempertahankan derajat keaktifan(menjaga tonus
vaskuler),memberi respon pada situasi stres seperti. trauma, ketakutan,
hipoglikemi, kediginanan, latihan.
Fungsi sistem saraf simpatik
1.
mempercepat
denyut jantung
2.
memperlebar
pupil
3.
memperlambar
proses pencernaan
4.
memperkecil
bronkus
5.
memperkecil
diameter pembuluh
6. mengembangkan kantung kemih.
Saraf Parasimpatik
·
Susunan
sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
·
Serabut
praganglion panjang
·
Serabut
pascaganglion pendek
·
Memiliki
fungsi yang berkebalikan dengan saraf simpatik.
·
Saraf
parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula
spinalis,neurotransmiternya yaitu asetilkolin shg disebut jg saraf kolinergik,fungsinya
menjaga fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat
sisa.
B.
Sistem
Indera
Di dalam tubuh manusia terdapat
bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan-rangsangan dari luar atau
disebut juga eksteroseptor.
Eksteroseptor sering disebut sebagai alat indera. Ada lima macam alat indera
pada tubuh manusia, yaitu indera penglihat, indera pendengar, indera peraba dan
perasa, indera pencium, dan indera pengecap.
a. Indera Penglihat ( Mata )
·
Mata
merupakan indera penglihatan yang mendeteksi cahaya.
·
Hal
paling sederhana yang dilakukan mata adalah mendeteksi terang dan gelap.
·
Kegiatan
mata yang kompleks adalah memberikan pengertian secara visual.
Mata
tersusun atas :
Alat tambahan mata, terdiri atas :
·
Alis mata, berfungsi untuk melindungi
mata dari keringat dan debu.
·
Kelopak mata, berfungsi sebagai alat
pelindung dan penutup bola mata sehingga aman dari kotoran.
·
Bulu mata, berfungsi untuk
melindungi mata dari debu dan kotoran.
·
Aparatus lakrimalis, berfungsi untuk
mengeluarkan air mata.
·
Otot bola mata, berfungsi untuk
menggerakkan bola mata.
·
Bola mata, merupakan bola berukuran
2.5 cm yang terdiri atas 3 lapisan
Lapisan bola mata tersusun 3 lapisan
yaitu:
1.
Tunika fibrosa
2.
Tunika vaskulosa
3.
Tunika nervosa (retina),
Tunika fibrosa tersusun atas
·
Sklera, berwarna putih, tidak tembus
cahaya.
·
Kornea, lapisan tembus cahaya yang
tidak mengandung pembuluh darah, mengandung banyak saraf. Berfungsi untuk
memfokuskan bayangan pada retina.
Tunika vaskulosa tersusun atas
·
Koroid, merupakan lapisan jaringan
tipis dan mengandung banyak pembuluh darah. Warnanya cokelat karena mengandung
pigmen. Berfungsi untuk memberi makan pada retina.
·
Iris, merupakan selaput yang
terletak menggantung di antara lensa dan kornea. Mengandung banyak pembuluh
darah dan pigmen.
·
Pupil, merupakan lubang di tengah
iris yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam retina.
Tunika nervosa (retina), merupakan
bagian mata yang paling peka terhadap cahaya,tersusun atas dua jenis yaitu
1.
Sel kerucut
2.
Sel batang
·
Dari retina, cahaya akan diteruskan
ke saraf optik.
Sistem
kerja mata :
·
Mata
menangkap cahaya.
·
Cahaya
difokuskan menuju retina oleh kornea, dan diatur jumlahnya oleh pupil.
·
Cahaya
ditangkap oleh sel batang (untuk bayangan) dan sel kerucut (untuk warna) yang
terletak di retina.
·
Impuls
dari sel dijalarkan ke neuron bipolar, lalu ke neuron ganglion. Akson neuron
ganglion akan membentuk saraf otak II, lalu impuls disampaikan ke pusat saraf.
b. Indera Pendengar ( Telinga )
Telinga
merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bunyi.
Selain itu, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan manusia.
Struktur telinga :
1.
Telinga
luar
2.
Telinga
tengah
3.
Telinga
dalam
Telinga luar
1.
Daun
telinga, berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan
akhirnya menuju gendang telinga
2.
Saluran
telinga luar, berfungsi sebagai saluran yang menyampaikan suara dari luar
menuju ke gendang telinga.
3.
Membran
timpani (gendang telinga), berfungsi untuk meneruskan suara ke telinga tengah.
Telinga tengah
1.
Tulang
martil, berfungsi untuk meneruskan getaran suara.
2.
Tulang
landasan, berfungsi untuk meneruskan getaran suara.
3.
Tulang
sanggurdi, berfungsi untuk meneruskan getaran ke koklea.
4.
Saluran
eustachius, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan telinga luar dengan telinga
dalam.
Telinga dalam
·
Labirin
osea, merupakan rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi
cairan perilimfe.
·
Kanalis
semisirkularis (saluran setengah lingkaran), mengandung reseptor keseimbangan
tubuh.
·
Vestibula,
mengandung reseptor keseimbangan tubuh.
·
Koklea
(rumah siput), mengandung reseptor pendengaran yang berfungsi untuk meneruskan
rangsang bunyi ke pusat saraf.
·
Labirin
membranasea, bentuknya menyerupai labirin osea, namun letaknya lebih ke dalam
dan dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
c.
Indera
Peraba dan Perasa ( Kulit )
·
Kulit
merupakan indera peraba manusia.
·
Kulit
terdiri atas epidermis dan dermis.
·
Selain
sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ –
organ manusia dan alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat.
·
Epidermis
merupakan bagian kulit yang tersusun atas sel – sel rapat.
·
Dermis
merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Sel – selnya tersusun tidak
terlalu rapat.
Fungsi kulit :
·
Sebagai
alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
·
Sebagai
alat peraba.
·
Sebagai
pelindung organ dibawahnya.
·
Tempat
dibuatnya Vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
·
Pengatur
suhu tubuh.
·
Tempat
menimbun lemak
d.
Indera
Pembau ( Hidung )
·
Hidung
merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bau.
·
Hidung
meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal
·
Berupa
rongga hidung sebagai alat penyalur udara
·
Hidung
bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung
Rongga hidung terdiri atas :
·
Rongga
atas yang diisi oleh cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori.
·
Saraf
ini menembus tulang tapis, masuk ke otak dan bersinaps dengan neuron traktus
olfaktrius pada bulbus olfaktrius.
·
Vestibulum
yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.
·
Bagian
rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang
kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
·
Struktur
konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya
yang berlapis.
·
Rongga
hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian anterior kebagian posterior
yang berbatasan dengan nasofaring.
Fungsi hidung :
1.
Merupakan
jalur masuk keluar udara dari dan menuju ke paru – paru.
2.
Tempat
menyaring udara yang dihisap.
3.
Media
untuk menerima rangsang bau.
4.
Berhubungan
dengan pembentukkan suara suara phonetik dimana ia berfungsi sebagai ruang
resonansi.
Cara kerja hidung dalam membau
:
·
Bau
diterima saat proses inspirasi.
·
Zat
bau larut dalam lendir pada selaput lendir hidung.
·
Terjadi
pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit.
·
Timbul
impuls untuk diprses oleh otak.
e. Indera
Pengecap ( Lidah )
·
Lidah
merupakan kumpulan otot yang digunakan untuk membantu dalam pencernaan makanan,
yaitu proses pelumatan/mengunyah, alat bantu dalam berbicara, dan sebagai
indera perasa.
·
Lidah
terdiri atas kuncup – kuncup perasa yang masing – masingnya hanya mampu menganalisa
satu rasa secara maksimal.
Struktur lidah :
·
Sebagian
besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus,
tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
·
Terdapat
dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
·
Lidah
memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.
Terdapat tiga jenis papila yaitu:
·
Papila
filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus
·
Papila
sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di
belakang lidah
·
Papila
fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
·
Terdapat
satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada
hewan pengerat.
·
Tunas
pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua
sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap.
·
Sel
pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk
menopang.
Letak
tunas pengecap berbagai macam rasa di lidah :
1.
Rasa
pahit terletak di dekat pangkal lidah.
2.
Rasa
asin terletak di samping tengah lidah.
3.
Rasa
asam terletak di samping depan lidah.
4.
Rasa
manis terletak di bagian lidah yang paling depan.
·
Selain
di lidah, beberapa tunas pengecap juga terletak pada langit – langit rongga
mulut dan tenggorokan.
C. Sistem Hormon
·
Hormon
adalah zat kimia berbentuk senyawa organik yang dihasikan oleh senyawa organik.
·
Hormon
mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, seperti homeostasis (pengaturan secara
otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan), metabolisme,
reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
·
Hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin, atau disebut juga kelenjar buntu, karena
hormon tidak dialirkan melalui saluran, namun langsung masuk ke pembuluh darah.
Ciri
– ciri hormon adalah sebagai berikut :
·
Diproduksi
dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah
sedikit.
·
Diangkut
ke sel atau jaringan tujuan oleh darah.
·
Mengadakan
interaksi dengan reseptor khusus yang berada di sel target.
·
Memiliki
pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
·
Dapat
memengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
·
Hormon
bekerja atas perintah dari saraf.
·
Sistem
yang mengatur kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormn terletak di daerah
hipotalamus, atau disebut juga kendali saraf endokrin.
·
Karena
hormon memengaruhi kerja organ yang sifatnya spesifik, maka kelainan yang
timbul akan mudah ditelusuri.
·
Pengaruh
kerja hormon tidak secepat pengaruh saraf.
Ada
7 kelenjar endokrin yang dimiliki manusia :
1.
Kelenjar
hipofisis
2.
Kelenjar
Tiroid
3.
Kelenjar
Paratiroid
4.
Kelenjar
adrenal (anak ginjal)
5.
Kelenjar
kelamin
6.
Kelenjar
pankreas
7.
Plasenta
a.
Kelenjar hipofisis
·
Terletak
pada dasar otak besar.
·
Berukuran
kecil dan bulat dengan diameter 1,3 cm.
·
Mensekresikan
berbagai macam hormon yang mengatur bermacam – macam kegiatan yang berlangsung
dalam tubuh.
·
Disebut
kelenjar pengendali atau mastergland.
·
Dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior,
dan dihubungkan dengan hipotalamus.
·
Di
antara kedua lobus terdapat daerah yang tidak ada pembuluh darahnya, disebut
Hipofisis pars intermedia.
HIPOFISIS
DIBAGI MENJADI 3 LOBUS
1.
Hipofisis
Lobus anterior
2.
Hipofisis
Lobus posterior
3.
Hipofisis
Pars Intermedia
Hipofisis
lobus anterior menghasilkan hormon :
1.
Somatotropin
(STH) : merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, merangsang
pertumbuhan tulang dan otot.
2.
Tirotropin
(TSH) : mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok, merangsang
sekresi tiroksin.
3.
Prolaktin
(PRL) : memelihara korpus luteum untuk memproduksi prgesteron dan ASI.
4.
Adrenocorticotrpic
Hormone (ACTH) : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal pada bagian
korteks.
5.
Hormon
gonadotropin Hormon gonadotropin pada wanita : LH : memengaruhi pematangan
folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon progesteron. FSH : merangsang
pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon estrogen Hormon
gonadotropin pada pria FSH : merangsang terjadinya spermatogenesis. ICSH :
merangsang sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen.
Hipofisis
lobus posterior menghasilkan hormon :
1.
Oksitosin
: merangsang otot polos yang terdapat di uterus dan sel yang menyelubungi
saluran yang terdapat pada kelenjar susu.
2.
Vasopresin
: memengaruhi proses rearbsorpsi urin dan urea, meningkatkan tekanan darah.
Hipofisis
Pars Intermedia :
1.
Menghasilkan
MSH untuk meningkatkan pigmentasi kulit.
b. Kelenjar Tiroid
·
Kelenjar
ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
·
Kelenjar
tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triyodotironin.
·
Hormon
tiroksin dan triyodotironin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh
dan pengaturan suhu tubuh.
c. Kelenjar
Paratiroid
·
Terletak
di belakang kelenjar tiroid.
·
Menghasilkan
parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion Ca dan P dalam cairan
ekstraseluler.
d. Kelenjar adrenal (anak ginjal)
·
Terletak
di atas ginjal.
·
Terbagi
atas 2 bagian, yaitu korteks dan medula.
·
Bagian
korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari mineralokrtikoid
(membantu metabolisme garam Na dan K) dan glukokortikoid (membantu metabolisme
karbohidrat).
·
Bagian
medula menghasilkan hormon adrenalin, yang berfungsi untuk meningkatkan denyut
jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah, dan noradrenalin, yang
fungsinya terbalik dengan adrenalin.
e. Kelenjar kelamin
Ø Ovarium
·
Menghasilkan
ovum
·
Menghasilkan
hormon estrogen
·
Menghasilkan
hormon progesteron.
o Hormon Estrogen : berfungsi
menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
o Hormon. Progesteron: berfungsi
menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Ø Testis
·
Testis
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosteron.
·
Testosteron
berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
f. Kelenjar pankreas
·
Menghasilkan
hormon insulin dan glukagon.
·
Insulin
berfungsi untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen saat kadar
glukosa dalam darah tinggi.
·
Glukagon
berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa saat kadar glukosa dalam
darah rendah.
g. Plasenta
Merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi di
dalam rahim. Menghasilkan Hormon :
Gonadotropin korion meningkatkan pertumbuhan korpus
luteum serta sekresi estrogen dan progesteron.
Estrogen : meningkatkan pertumbuhan organ
kelamin ibu dan jaringan janin.
Progesteron:meningkatkan perkembangan jaringan
dan organ janin.
Somatotropin: meningkatkan pertumbuhan jaringan
janin, membantu perkembangan payudara ibu.
matornuhun atas jawabannya aku dapat uang Rp6.500.00
BalasHapusArtikel diatas bagus sekali sobb izin copas ya ! TeknikKu-pedia
BalasHapusSangat membantu sekali .
Mohon kunjungi balik web kami dan meninggalkan komentarnya di TeknikKu-pedia
Ini juga bermanfaat loh
Klasifikasi Kabel Fiber Optic
Program Java
Bisnis Online
YouTube
https://cirebon-pedia.blogspot.co.id/
https://teknikku-pedia.blogspot.co.id/
============================================
https://cirebon-pedia.blogspot.co.id/
https://teknikku-pedia.blogspot.co.id/