Kamis, 27 September 2012

SISTEM KOORDINASI


KATA PENGANTAR


            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan tuntunan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menylesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
           
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mendapat nilai yang baik di matakuliah Biologi Umum. Selesainya makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini . Dan terkhususnya kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan kemudahan.
           
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang sistem koordinasi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
           





Tondano,25 September 2012


                   Penyusun



















i

DAFTAR ISI



Kata Pengantar                                   …………………………………………………                    i

Daftar isi                                             …………………………………………………                    ii

Bab I. Pendahuluan                            …………………………………………………                   

1.1  Latar Belakang                  …………………………………………………       
1.2  Rumusan Masalah             …………………………………………………                   
1.3  Tujuan                               …………………………………………………                   

Bab II. Pembahasan
            2.1 Pengertian Sistem Koordinasi       …………………………………………
            2.2 Klasifikasi Sistem Koordinasi       …………………………………………
                        A. Sistem Saraf                       …………………………………………
                        B. Sistem Indera                     …………………………………………
                        C. Sistem Hormon                  …………………………………………

Bab III. Penutup
            3.1 Kesimpulan                                   …………………………………………
            3.2 Saran                                             …………………………………………
Daftar Pustaka                                               
















ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayangkan dirimu berjalan di lorong gelap. Semua indramu bersiaga. Matamu terpicing mencoba mencari secercah cahaya. Telingamu berusaha mendengar sehalus apapun suara. Hidungmu mengendus sesamar apapun bau. Tanganmu berusaha meraba dinding disebelahmu. Kemudian kau menabrak sesuatu. Dirimu refleks melompat sambil mungkin sedikit menjerit. Kau merasakan aliran adrenalin dalam dirimu. Denyut jantungmu meningkat, hingga akhirnya kau memutusan untuk lari. Hal ini adalah sedikit fungsi yang dilakukan oleh sistem koordinsi.yang mencakup sistem saraf, sistem hormon dan sistem indra
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri  dari saraf,  endokrin (hormon), dan pengindraan. Sistem saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem dilakukan oleh benang – benang saraf. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat, tetapi teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah. Alat indera merupakan reseptor rangsang dari luar.       

1.2 Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud dengan sistem koordinasi?
·         Klasifikasi dari sistem koordinasi?


1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
a)      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum
b)      Agar mahasiswa mengetahui fungsi-fungsi dari sistem koordinasi
c)      Agar mahasiswa mengetahui mekanisme dalam sistem koodinasi




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian System Koordinasi
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan.

2.2  Klasifikasi Dalam Sistem Koordinasi
Klasifikasi dalam sistem koordinasi yaitu:
·         Sistem Saraf
·         Sistem Indera
·         Sistem hormon

A.    Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel – sel saraf yang memiliki bentuk bervariasi.Sel saraf ini disebut neuron. Sistem ini melakukan kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan di seluruh tubuh agar mencapai kondisi Homeostatis ( seimbang- balancing).

Fungsi sistem saraf
·         Memelihara fungsi tubuh.
·         Mengatur kegiatan di dalam tubuh.
·         Menerima rangsangan eksternal dan internal.
·         Mengolah rangsangan yang diterima.
·         Merespon rangsangan yang diterima.
    
     Dalam menerima, mengolah, dan merespon rangsangan diperlukan 3 komponen :
·         Reseptor
·         Sistem Saraf
·         Efektor
Berdasarkan fungsinya, sistem saraf dibagi menjadi 2 :
1.      Somatik : berperan untuk mengatur koordinasi struktur otot, tulang dan kulit
2.      Otonom : berperan untuk mengatur koorinasi otot polos, jantung dan kelenjar tubuh.
Sel saraf terdiri atas 3 macam sel yang memiliki struktur dan fungsi berbeda :
1. Neuron
2. Neuroglia
3. Akson






Struktur Neuron :

1. Badan Sel :
2. Dendrit
3. Akson
4. Sinapsis :

Berdasarkan fungsinya neuron dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 
1.      Neuron sensorik
2.      Neuron motorik
3.      Neuron konektor

1. Neuron Sensorik
:
  • Badan sel bergerombol membentuk ganglia
  • Akson pendek
  • Dendrit panjang
  • Berhubungan dengan alat indera, sehingga disebut neuron indera (reseptor).
  • Berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak atau sumsum tulang belakang
2. Neuron Motorik :
  • Dendrit pendek
  • Akson panjang
  • Dendrit berhubungan dengan neuron lain, akson berhubungan dengan efektor.
  • Berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor.
  • Disebut sebagai neuron penggerak.
3. Neuron Konektor (interneuron) :
  • Merupakan neuron multipolar.
  • Dendrit banyak dan pendek.
  • Akson dapat berbentuk panjang atau pendek.
  • Ujung dendrit dan akson yang berhubungan membentuk sinapsis.
  • Banyak ditemui di sumsum tulang belakang dan otak .
  • Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
  • Konektor di tubuh terdapat di sumsum tulang belakang dan otak

Impuls Saraf
  • Permukaan luar neuron bermuatan positif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan negatif.
  • Hal ini menimbulkan terjadinya perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam neuron yang disebut polarisasi.
  • Bila neuron mengalami rangsangan,akan terjadi penurunan beda potensial atau perubahan muatan, di mana bagian luar akan bermuatan negatif,
  • Sedangkan bagian dalamnya akan bermuatan positif.
  • Hal ini disebut dengan depolarisasi.
  • Peristiwa perubahan dari keadaan polarisasi ke keadaan depolarisasi disebut dengan potensialaksisaraf atau impulssaraf.
  • Semua impuls saraf bentuknya sama.
  • Yang membuat respon terhadap impuls berbeda adalah reseptor dan efektor yang menerima dan menanggapi respon.
 

Sistem Gerak
Gerakan pada tubuh dapat dibedakan menjadi 2 bentuk gerakan, yaitu :
            a.  Gerak Sadar
b.  Gerak Refleks

a.      Gerak Sadar.
·         Gerak ini merupakan gerak yang dilakukan dengan sadar.
·         Gerakan ini dapat terjadi melalui serangkaian impuls panjang dan diolah oleh pusat saraf.
·         Contoh gerak sadar adalah berlari dan makan.
·         Konsep gerak impuls panjang adalah sebagai berikut :


b.      Gerak Refleks.
·         Gerak ini merupakan gerak yang dilakukan secara tidak sadar dan kecepatannya lebih cepat dari gerak sadar.
·         Gerakan ini terjadi melalui rangkaian impuls pendek tanpa diolah ke pusat saraf.
·         Contoh gerak refleks misalkan saat terkejut dan saat menyentuh benda yang terlalu panas.
·         Konsep gerak impuls pendek adalah sebagai berikut :

Reseptor
neuron sesensorik
sumsum tulang belakang
neuron motor
efektor
 











Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat ( sentral ) dan sistem saraf tepi ( periferi ).
a.       Sistem Saraf Pusat
b.      Sistem Saraf  Tepi


a.       Sistem Saraf Pusat
Saraf pusat merupakan pengendali seluruh kegiatan tubuh. Saraf pusat terdiri atas :
1.      Otak  berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam tubuh.
2.      Sumsum tulang belakang berfungsi menghubungkan impuls dari dan ke otak, serta memberi alternatif jalan terpendek pada gerak refleks.    
Otak dibagi menjadi 5 bagian besar :
·         Otak besar  (cerebrum)  berfungsi sebagai pusat saraf utama, karena mengatur sebagian besar kegiatan tubuh.
·         Otak tengah (mesenchepalon) berfungsi penghubung antara serebrum dan medula oblongata.
·         Otak kecil (cerebellum) berfungsi mengatur gerakan otot dan keseimbangan tubuh, serta menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh
·         Sumsum lanjutan (Medula oblongata) berfungsi menghantar impuls dari medula spinalis menuju ke otak, mengontrol kerja jantung, mengatur gerak refleks, dan memengaruhi reflek fisiologi (detak jantung, kecepatan bernafas ( Vasokonstriksi Pusat pernafasan , Mengontrol kegiatan refleks)
·         Jembatan Varol berfungsi menghubungkan antara sisi kanan dan sisi kiri otak kecil.

Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis)
·         Merupakan lanjutan dari medula oblongata sampai dengan ruas kedua tulang pinggang.
·         Terdapat sumsum punggung dan cairan cerebrospinal.
·         Bagian luarnya tersusun dari bahan putih yang disebut substansi alba, sedangkan bagian dalam tersusun dari bahan abu-abu disebut substansi grissea.

b.      Sistem Saraf Tepi
Merupakan lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls dari dan menuju ke sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi atau saraf perifer mempunyai 2 subdivisi fungsional utama yaitu sistem somatik dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi  oleh kesadaran yang mengatur fungsi-fungsi seperti kontraksi otot untuk memindahkan suatu benda,sedangkan sistem otonom tidak dipengaruhi oleh kesadaran dalam mengatur kebutuhan tubuh sehari-hari. Sistem saraf otonom terutama terdiri atas saraf motorik visera (eferen) yang menginversi otot polos organ visera,otot jantung,pembuluh darah dan kelenjar eksokrin . Sistem saraf tepi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Sistem saraf aferen : sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat.
2.      Sistem saraf eferen : sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat menuju ke efektor.
Sistem saraf tepi pada manusia terdiri atas
·         12 pasang saraf serabut otak ( saraf kranial ) yang terdiri dari 3 pasang saraf sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 pasang saraf gabungan.
·         31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ) yang terdiri dari 8 pasang saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul dan 1 pasang saraf ekor.
 
Berdasarkan fungsinya, saraf tepi dikelompokkan menjadi 2 :
1.      Saraf somatik. Saraf ini mengatur gerakan yang disadari.
2.      Saraf autonom. Saraf ini mengatur gerakan yang tidak disadari.
Berdasarkan fungsinya, saraf autonom ini dibagi menjadi 2 :
Saraf Simpatik
·         Ganglion terletak di sepanjang tulang punggung, menempel pada sumsum tulang belakang.
·         Serabut praganglion pendek
·         Serabut pascaganglion panjang
·         Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis,memiliki neurotransmiter norefinefrin atau Adrenalin shg disebut juga saraf adrenergik,fungsinya mempertahankan derajat keaktifan(menjaga tonus vaskuler),memberi respon pada situasi stres seperti. trauma, ketakutan, hipoglikemi, kediginanan, latihan. 

Fungsi sistem saraf simpatik
1.      mempercepat denyut jantung
2.      memperlebar pupil
3.      memperlambar proses pencernaan
4.      memperkecil bronkus
5.      memperkecil diameter pembuluh
6.      mengembangkan kantung kemih.

Saraf Parasimpatik
·         Susunan sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
·         Serabut praganglion panjang
·         Serabut pascaganglion pendek
·         Memiliki fungsi yang berkebalikan dengan saraf simpatik.
·         Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis,neurotransmiternya yaitu asetilkolin shg disebut jg saraf kolinergik,fungsinya menjaga fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa. 



B.     Sistem Indera
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan-rangsangan dari luar atau disebut juga eksteroseptor. Eksteroseptor sering disebut sebagai alat indera. Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia, yaitu indera penglihat, indera pendengar, indera peraba dan perasa, indera pencium, dan indera pengecap.

a.      Indera Penglihat ( Mata )
·         Mata merupakan indera penglihatan yang mendeteksi cahaya.
·         Hal paling sederhana yang dilakukan mata adalah mendeteksi terang dan gelap.
·         Kegiatan mata yang kompleks adalah memberikan pengertian secara visual.
Mata tersusun atas :

Alat tambahan mata, terdiri atas :
·         Alis mata, berfungsi untuk melindungi mata dari keringat dan debu.
·         Kelopak mata, berfungsi sebagai alat pelindung dan penutup bola mata sehingga aman dari kotoran.
·         Bulu mata, berfungsi untuk melindungi mata dari debu dan kotoran.
·         Aparatus lakrimalis, berfungsi untuk mengeluarkan air mata.
·         Otot bola mata, berfungsi untuk menggerakkan bola mata.
·         Bola mata, merupakan bola berukuran 2.5 cm yang terdiri atas 3 lapisan
Lapisan bola mata tersusun 3 lapisan yaitu:
1.      Tunika fibrosa
2.      Tunika vaskulosa
3.      Tunika nervosa (retina),
Tunika fibrosa tersusun atas
·         Sklera, berwarna putih, tidak tembus cahaya.
·         Kornea, lapisan tembus cahaya yang tidak mengandung pembuluh darah, mengandung banyak saraf. Berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
Tunika vaskulosa tersusun atas
·         Koroid, merupakan lapisan jaringan tipis dan mengandung banyak pembuluh darah. Warnanya cokelat karena mengandung pigmen. Berfungsi untuk memberi makan pada retina.
·         Iris, merupakan selaput yang terletak menggantung di antara lensa dan kornea. Mengandung banyak pembuluh darah dan pigmen.
·         Pupil, merupakan lubang di tengah iris yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam retina.
Tunika nervosa (retina), merupakan bagian mata yang paling peka terhadap cahaya,tersusun atas dua jenis yaitu
1.      Sel kerucut
2.      Sel batang
·         Dari retina, cahaya akan diteruskan ke saraf optik.
Sistem kerja mata :
·         Mata menangkap cahaya.
·         Cahaya difokuskan menuju retina oleh kornea, dan diatur jumlahnya oleh pupil.
·         Cahaya ditangkap oleh sel batang (untuk bayangan) dan sel kerucut (untuk warna) yang terletak di retina.
·         Impuls dari sel dijalarkan ke neuron bipolar, lalu ke neuron ganglion. Akson neuron ganglion akan membentuk saraf otak II, lalu impuls disampaikan ke pusat saraf.

b.      Indera Pendengar ( Telinga )
Telinga merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bunyi. Selain itu, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan manusia.

Struktur telinga :
1.      Telinga luar
2.      Telinga tengah
3.      Telinga dalam

Telinga luar
1.      Daun telinga, berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga
2.      Saluran telinga luar, berfungsi sebagai saluran yang menyampaikan suara dari luar menuju ke gendang telinga.
3.      Membran timpani (gendang telinga), berfungsi untuk meneruskan suara ke telinga tengah.
Telinga tengah
1.      Tulang martil, berfungsi untuk meneruskan getaran suara.
2.      Tulang landasan, berfungsi untuk meneruskan getaran suara.
3.      Tulang sanggurdi, berfungsi untuk meneruskan getaran ke koklea.
4.      Saluran eustachius, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan telinga luar dengan telinga dalam.
Telinga dalam
·         Labirin osea, merupakan rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe.
·         Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), mengandung reseptor keseimbangan tubuh.
·         Vestibula, mengandung reseptor keseimbangan tubuh.
·         Koklea (rumah siput), mengandung reseptor pendengaran yang berfungsi untuk meneruskan rangsang bunyi ke pusat saraf.
·         Labirin membranasea, bentuknya menyerupai labirin osea, namun letaknya lebih ke dalam dan dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe.

c.       Indera Peraba dan Perasa ( Kulit )
·         Kulit merupakan indera peraba manusia.
·         Kulit terdiri atas epidermis dan dermis.
·         Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ – organ manusia dan alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat.
·         Epidermis merupakan bagian kulit yang tersusun atas sel – sel rapat.
·         Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Sel – selnya tersusun tidak terlalu rapat.
Fungsi kulit :
·         Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
·         Sebagai alat peraba.
·         Sebagai pelindung organ dibawahnya.
·         Tempat dibuatnya Vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
·         Pengatur suhu tubuh.
·         Tempat menimbun lemak
d.      Indera Pembau ( Hidung )
·         Hidung merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bau.
·         Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal
·         Berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara
·         Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung

Rongga hidung terdiri atas :
·         Rongga atas yang diisi oleh cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori.
·         Saraf ini menembus tulang tapis, masuk ke otak dan bersinaps dengan neuron traktus olfaktrius pada bulbus olfaktrius.
·         Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.
·         Bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
·         Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis.
·         Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian anterior kebagian posterior yang berbatasan dengan nasofaring.
Fungsi hidung :
1.      Merupakan jalur masuk keluar udara dari dan menuju ke paru – paru.
2.      Tempat menyaring udara yang dihisap.
3.      Media untuk menerima rangsang bau.
4.      Berhubungan dengan pembentukkan suara suara phonetik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.


Cara kerja hidung dalam membau :
·         Bau diterima saat proses inspirasi.
·         Zat bau larut dalam lendir pada selaput lendir hidung.
·         Terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit.
·         Timbul impuls untuk diprses oleh otak.

e.       Indera Pengecap ( Lidah )
·         Lidah merupakan kumpulan otot yang digunakan untuk membantu dalam pencernaan makanan, yaitu proses pelumatan/mengunyah, alat bantu dalam berbicara, dan sebagai indera perasa.
·         Lidah terdiri atas kuncup – kuncup perasa yang masing – masingnya hanya mampu menganalisa satu rasa secara maksimal.





Struktur lidah :
·         Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
·         Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
·         Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.


Terdapat tiga jenis papila yaitu:
·         Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus
·         Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah
·         Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
·         Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
·         Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap.
·         Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Letak tunas pengecap berbagai macam rasa di lidah :
1.      Rasa pahit terletak di dekat pangkal lidah.
2.      Rasa asin terletak di samping tengah lidah.
3.      Rasa asam terletak di samping depan lidah.
4.      Rasa manis terletak di bagian lidah yang paling depan.
·         Selain di lidah, beberapa tunas pengecap juga terletak pada langit – langit rongga mulut dan tenggorokan.

C.    Sistem Hormon
·         Hormon adalah zat kimia berbentuk senyawa organik yang dihasikan oleh senyawa organik.
·         Hormon mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, seperti homeostasis (pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan), metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
·         Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, atau disebut juga kelenjar buntu, karena hormon tidak dialirkan melalui saluran, namun langsung masuk ke pembuluh darah.
Ciri – ciri hormon adalah sebagai berikut :
·         Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sedikit.
·         Diangkut ke sel atau jaringan tujuan oleh darah.
·         Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang berada di sel target.
·         Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
·         Dapat memengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
·         Hormon bekerja atas perintah dari saraf.
·         Sistem yang mengatur kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormn terletak di daerah hipotalamus, atau disebut juga kendali saraf endokrin.
·         Karena hormon memengaruhi kerja organ yang sifatnya spesifik, maka kelainan yang timbul akan mudah ditelusuri.
·         Pengaruh kerja hormon tidak secepat pengaruh saraf.

Ada 7 kelenjar endokrin yang dimiliki manusia :
1.      Kelenjar hipofisis
2.      Kelenjar Tiroid
3.      Kelenjar Paratiroid
4.      Kelenjar adrenal (anak ginjal)
5.      Kelenjar kelamin
6.      Kelenjar pankreas
7.      Plasenta
a. Kelenjar hipofisis
·         Terletak pada dasar otak besar.
·         Berukuran kecil dan bulat dengan diameter 1,3 cm.
·         Mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur bermacam – macam kegiatan yang berlangsung dalam tubuh.
·         Disebut kelenjar pengendali atau mastergland.
·         Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior, dan dihubungkan dengan hipotalamus.
·         Di antara kedua lobus terdapat daerah yang tidak ada pembuluh darahnya, disebut Hipofisis pars intermedia.




HIPOFISIS DIBAGI MENJADI  3 LOBUS
1.      Hipofisis Lobus anterior
2.      Hipofisis Lobus posterior
3.      Hipofisis Pars Intermedia
Hipofisis lobus anterior menghasilkan hormon :
1.      Somatotropin (STH) : merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
2.      Tirotropin (TSH) : mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok, merangsang sekresi tiroksin.
3.      Prolaktin (PRL) : memelihara korpus luteum untuk memproduksi prgesteron dan ASI.
4.      Adrenocorticotrpic Hormone (ACTH) : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal pada bagian korteks.
5.      Hormon gonadotropin Hormon gonadotropin pada wanita : LH : memengaruhi pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon progesteron. FSH : merangsang pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon estrogen Hormon gonadotropin pada pria FSH : merangsang terjadinya spermatogenesis. ICSH : merangsang sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen.
Hipofisis lobus posterior menghasilkan hormon :
1.      Oksitosin : merangsang otot polos yang terdapat di uterus dan sel yang menyelubungi saluran yang terdapat pada kelenjar susu.
2.      Vasopresin : memengaruhi proses rearbsorpsi urin dan urea, meningkatkan tekanan darah.
Hipofisis Pars Intermedia :
1.      Menghasilkan MSH untuk meningkatkan pigmentasi kulit.
b. Kelenjar Tiroid
·         Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
·         Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triyodotironin.
·         Hormon tiroksin dan triyodotironin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
c.       Kelenjar Paratiroid
·         Terletak di belakang kelenjar tiroid.
·         Menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion Ca dan P dalam cairan ekstraseluler.
d. Kelenjar adrenal (anak ginjal)
·         Terletak di atas ginjal.
·         Terbagi atas 2 bagian, yaitu korteks dan medula.
·         Bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari mineralokrtikoid (membantu metabolisme garam Na dan K) dan glukokortikoid (membantu metabolisme karbohidrat).
·         Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin, yang berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah, dan noradrenalin, yang fungsinya terbalik dengan adrenalin.
e. Kelenjar kelamin
Ø  Ovarium
·         Menghasilkan ovum
·         Menghasilkan hormon estrogen
·         Menghasilkan hormon progesteron.
o    Hormon Estrogen : berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
o    Hormon. Progesteron: berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Ø  Testis
·         Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
·         Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
f. Kelenjar pankreas
·         Menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
·         Insulin berfungsi untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen saat kadar glukosa dalam darah tinggi.
·         Glukagon berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa saat kadar glukosa dalam darah rendah.

g. Plasenta
Merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi di dalam rahim. Menghasilkan Hormon :
Gonadotropin korion meningkatkan pertumbuhan korpus luteum serta sekresi estrogen dan progesteron.
Estrogen : meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janin.
Progesteron:meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin.
Somatotropin: meningkatkan pertumbuhan jaringan janin, membantu perkembangan payudara ibu.









2 komentar:

  1. matornuhun atas jawabannya aku dapat uang Rp6.500.00

    BalasHapus
  2. Artikel diatas bagus sekali sobb izin copas ya ! TeknikKu-pedia
    Sangat membantu sekali .

    Mohon kunjungi balik web kami dan meninggalkan komentarnya di TeknikKu-pedia

    Ini juga bermanfaat loh
    Klasifikasi Kabel Fiber Optic


    Program Java
    Bisnis Online
    YouTube

    https://cirebon-pedia.blogspot.co.id/
    https://teknikku-pedia.blogspot.co.id/
    ============================================
    https://cirebon-pedia.blogspot.co.id/
    https://teknikku-pedia.blogspot.co.id/

    BalasHapus